Saturday 30 May 2015

Lia Eden Ingin Kembali Eksis?

Negara kita tercinta ini sepertinya memang tidak pernah kehabisan bahan berita. Setelah mereda satu isu, dapat dipastikan akan merebak isu-isu baru. Lepas dari isu beras plastik dan sangkakala yang masih sayup-sayup terdengar. Kini publik kembali dipertontonkan aksi "ajaib" seorang pimpinan spiritual bernama Lia Eden. Siapakah Lia Eden ini? Bagaimanakah sepak terjangnya selama ini? Mari kita simak uraian singkat di bawah ini.

Lia Eden menjadi buah bibir publik setelah mendirikan kelompok kepercayaan yang disebut Kaum Eden. Wanita bernama asli Lia Aminuddin ini mengaku dirinya sebagai menyebarkan wahyu Tuhan dengan perantaraan Jibril. Lia Eden juga menganggap dirinya memiliki kemampuan untuk meramalkan kiamat. Keanehan Lia Eden memuncak pada akhir 2006 lalu ketika dia mengaku bermimpi ketemu Jibril. Dia juga bilang di rumahnya ada air zam-zam. Lia juga menantang pengurus masjid adu ilmu, dan menantang Nyi Roro Kidul di laut Selatan. Lebih gila lagi, Lia meminta Presiden SBY untuk pindah agama. Pada tahun 2007 Lia Eden dijebloskan ke penjara dengan dakwaan penistaan agama.

Gambar Lia Eden, Sumber: Courtesy of google


Setelah bebas dari penjara dan beberapa tahun tidak terdengar kabar beritanya, Lia Eden kembali menjadi buah bibir. Betapa tidak, Lia mengirim surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Direktur NASA, Duta Besar, Polri, KPK dan DPR serta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melalui berbagai media massa. Dalam suratnya Lia Eden memprediksi bahwa akan ada gempa dahsyat yang menghancurkan Jakarta. Lia mengaitkan ini dikaitkan dengan adanya suara yang menyeruapi tiupan terompet yang terjadi di beberapa negara beberapa waktu lalu. “Akan ada guncangan hebat melanda Jakarta, karena Tuhan sudah berketetapan membatalkan Surga-Nya di Jakarta,” tulis Lia Eden melalui suratnya. 

Lebih lanjut dalam suratnya, Lia Eden menyebutkan bahwa Indonesia dikendalikan oleh Dajjal Nyi Roro Kidul. Lia juga meminta Jokowi untuk lepas dari pengaruh Nyi Roro Kidul dan kekuatan jahat agar bisa menjadi Rasul. Bahkan Lia meminta kepada Presiden Jokowi agar bersedia memberi izin pendaratan UFO yang ditumpangi malaikat Jibril. Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau disapa ‘Ahok’ malah takut membaca surat Lia Eden tersebut, Ahok meminta asistennya membaca surat itu. Ahok mengaku takut menjadi pengikut sekte Eden itu. “Aku tidak baca, asistenku saja yang baca. Nanti kalau saya baca jadi pengikut kali atau jadi tergoda,” kata Ahok tertawa lepas.

Melihat pernyataan-pernyataan Lia Eden dalam suratnya, tentu saja membuat siapa saja yang memiliki akal sehat akan sadar bahwa Lia bukanlah orang biasa. Ya, Lia Eden perlu bantuan kita semua sebagai manusia beragama bahwa Lia mendesak perlu mendapat penanganan yang serius dari psikiater. Mungkin sudah terlalu banyak syaitan yang bersemayam di tubuhnya hingga bicaranya melantur kemana-mana. Bagaimana menurut anda?  

Beras plastik, hanya sekedar isu?

Beberapa waktu ini publik Indonesia tiba-tiba dihebohkan dengan fenomena penemuan beras plastik. Penemuan ini tiba-tiba menjadi berita utama yang menghiasi media massa tanah air. Tak pelak berita ini menimbulkan keresahan masyarakat. Tetapi belakangan berita mengenai isu beras plastik kian simpang siur. Hingga pada hari Selasa (26/05) Kapolri Badrodin Haiti dalam sebuah jumpa pers menegaskan bahwa tidak terbukti adanya beras plastik.

Isu beras plastik palsu muncul ketika ada laporan dari seorang warga Kota Bekasi, Dewi Septiani (29). Awalnya beras yang dibeli Dewi setelah dimasak menimbulkan efek mual-mual. Dewi kemudian mencari informasi di internet dan melihat video Youtube mengenai beras China yang ciri-cirinya mirip dengan beras yang dibelinya. Karena khawatir hal serupa menimpa teman-temannya, Dewi menyebarkan penemuan beras yang diduga olehnya palsu tersebut ke media sosial. Begitulah kemudian isu beras plastik dengan cepat menyebar ke masyarakat. 

Gambar ilustrasi beras palsu, Sumber: Courtesy google

Dalam jumpa pres, Badrodin menyebut bahwa memang hasil pemeriksaan Sucofindo pekan lalu menunjukan hasil positif, sehingga Wali Kota Bekasi saat itu menyampaikan ke media bahwa beras sampel yang diperiksa Sucofindo mengandung bahan plastik. "Tapi hasil pemeriksaan di laboratorium forensik (Polri), BPOM, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, hasilnya negatif, tidak ada unsur plastik." Perbedaan hasil pemeriksaan, kata Kapolri Badrodin Haiti, menimbulkan dugaan soal kemungkinan-kemungkinan salah pengambilan sampel, tambah Badrodin.
"Kemudian saya bersama Menteri Perdagangan (Rahmat Gobel) mendatangi Sucofindo, menanyakan proses pemeriksaan dan meminta sampel yang masih tersisa di Sucofindo. Kemudian kami periksakan lagi ke (laboratorium) BPOM dan laboratorium Polri. Hasilnya juga negatif."
"Oleh karena itu, Kami simpulkan bahwa beras yang diduga plastik tidak ada."

Hasanudin Abdurakhman, seorang Doktor fisika mengatakan bahwa bisa jadi kandungan plastik dalam beras akibat kesalahan penanganan atau tercampur secara tak sengaja. Di sisi lain baik dari segi produksi maupun segi ekonomi tidak masuk akal bila memproduksi beras palsu dari plastik. Karena harga bahan dasar plastik -bahkan yang daur ulang- akan lebih mahal dari beras dan teknologi untuk memproduksinya juga tidak bisa yang terlalu sederhana. Lebih-lebih plastik tak bisa dicerna dan gampang dikenali rasanya yang asing oleh lidah.

Ya, begitulah isu seputar beras plastik yang terlanjur heboh di media massa dan dengan cepat menjalar ke masyarakat. Secara nalar beras plastik memang sesuatu yang seharusnya mudah dikenali bila memang beredar di masyarakat. Jikapun memang benar ada peredaran beras plastik, seharusnya dapat dengan mudah ditemukan bukti-bukti keberadaan beras plastik dalam skala yang besar tentunya. Tetapi jika kita simak bagai mana awal dari isu ini dan perkembangannya, sepertinya ini hanya sebuah isu belaka yang sengaja dibuat untuk meresahkan masyarakat.
Bagaimana menurut anda? 

Friday 29 May 2015

suara aneh dari langit, terompet sangkakala?


Akhir-akhir ini marak berita tentang terdengarnya suara aneh yang muncul dari langit. Suara aneh ini terdengar setidaknya di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Australia. Spekulasi mengenai suara aneh yang terdengar mirip terompet inipun makin merebak. Sebagian orang mengaitkan suara ini sebagai suara terompet sangkakala. Terompet sangkakala dalam keyakinan agama berarti adalah tanda akan kiamatnya dunia. Tentu saja hal ini menimbulkan ketakutan sebagian orang yang percaya akan spekulasi tersebut. Dalam sisi ilmiah suara aneh yang terderang di langit dapat saja terjadi karena fenomena fisika. Bagaimana sebenarnya hal ini terjadi, mari kita kupas dengan sederhana!


Menurut NASA sebagaimana diungkapkan situs Tech in Times, bunyi aneh itu berasal dari gerakan planet dan bintang. Bahkan suara terompet "sangkakala" langit itu bisa didengarkan setiap hari. Istilah ini disebut The Hum. Mereka menyebut begitu sejak 1970-an dimana fenomena ini terdengar pertama kali oleh ilmuwan NASA. The Hum yang berarti dengungan merupakan bunyi semesta dengan frekuensi rendah dan ini bisa didengarkan oleh penduduk di sebagian wilayah bumi. Hum ini merupakan fenomena biasa. Terkadang telinga manusia pun sering mendengarkan suara berdenging. Jika malam hari, saat seluruh mahluk tidur dan peralatan elektronik dimatikan, dengung bumi lebih jelas terdengar.

Gambar ilustrasi The Hum, Sumber: Courtesy of google


Lantas bagaimana peristiwa ini bila ditinjau dari sisi agama? Mari kita simak sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abdullah bin Amr berikut ini:

“Kemudian ditiuplah sangkakala, maka tidak ada seorangpun yang mendengarnya kecuali akan mengarahkan pendengarannya dan menjulurkan lehernya (untuk memerhatikannya). Lalu, tidak tersisa seorangpun kecuali dia mati. Kemudian Allah l menurunkan hujan seperti gerimis atau naungan –perawi ragu–, maka tumbuhlah jasad-jasad manusia karenanya. Lalu ditiuplah sangkakala untuk kali berikutnya, tiba-tiba mereka bangkit dari kuburnya dalam keadaan menanti (apa yang akan terjadi).” (HR. Muslim dari Abdullah bin ‘Amr)


Dari hadist di atas maka dapat kita simak bahwa suara terompet sangkakala seharusnya dapat dilihat oleh semua orang. Hal ini tentu berbeda dengan fenomena suara aneh yang hanya terdengar di beberapa negara saja. Dalil lain juga menunjukkan bahwa suara terompet sangkakala memiliki efek yang dahsyat sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an. “Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (An-Naml: 87). “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (Az-Zumar: 68). Jika benar suara aneh yang terdengar di langit itu adalah suara terompet sangkakala tentu kita semua sudah mati, bukan?
Bagaimana menurut anda?