Wednesday 7 August 2013

surat dari prajurit

waktu terus berlalu. tak terasa telah berbulan-bulan aku berada di medan peperangan ini.
meninggalkan orang tua, saudara, teman, kerabat, dan.. kekasih..
malam ini, selepas kekalahan yang menyakitkan di peninsular, malaya..
semuanya seakan hening.. tidak ada deru mesiu di sekitar kamp kesatuanku..
dan kini bahkan jangkrik pun enggan berderik.. sunyi.. sunyi..

mengapa malam ini begitu sepi?

aku melihat langit,
indah sekali penuh bintang bertaburan di sana
tetapi tiba-tiba ada sesosok yang muncul di sana
entah mengapa wajahmu tiba-tiba menghiasi langit malam ini duhai kekasih..
barulah aku menyadari semua kesunyian ini adalah karena kau tak ada di sisiku..

seketika perasaan rindu yang teramat menyandera segenap jiwa dan raga
bagaimana kabarmu nona? sebuah tanya dalam hati yang bergejolak!
segera aku berlari menuju tendaku
mengambil secarik kertas
menulis sepucuk surat untukmu

dear kekasih,
maafkan aku baru sempat berkirim kabar
peperangan seakan tiada pernah berhenti
hari ini pasukan kita mengalami kekalahan
tetapi tidak mengapa
esok-lusa pasti kita kan meraih kemenangan
adakah kabarmu baik-baik saja kekasih?
apakah kau merindukan aku?

maafkan aku kekasih
medan perang ini membuat kita terpisah
segera setelah peperangan ini usai
aku pasti kembali
tetapi jika nanti hanya ragaku yang kembali
maka maafkan aku kekasih
mungkin hanya di alam sana kita dapat bertemu kembali

salam rindu yang menyergap bagai dinginnya es arktik
r a y yang selalu mencintaimu




--------------
catatan ini saya buat dalam keadaan sebagai seorang prajurit
anda mungkin akan bisa lebih menghayatinya jika anda juga berperan sebagai seorang prajurit
di dunia prajurit eIndonesia