Tuesday 29 March 2011

life like a tale

aku sedang berkhayal tentang masa depan, sebelum kau menepuk bahuku dari belakang. membuyarkan imajinasi yang kurangkai.

dengan ringan kau lukiskan imajinasi yang lebih menakjubkan.

ku akui, kau memang pendongeng yang hebat. penyihir kehidupan yang membuai dengan mimpi-mimpi indah. dan membuat terpana meski di alam khayal.

terkadang aku bahkan tak dapat mengenali, apakah ini alam nyata, atau khayal?
aku sering sulit untuk memahami, apakah aku sedang bermimpi, atau terjaga.
bahkan aku sering mengira mimpi-mimpi itu kenyataan.

aku iri padamu. sungguh iri.

kau juga mengajarkan bahwa terkadang kita harus bersikap keras kepala. untuk hal yang bahkan tak ber-logika.
aku tak mengerti itu. bahkan ketika kucari di dalam kefana-an.
kau bilang khayalan adalah awal pertemuan. pertemuan yang manis.
tapi tampaknya takdir lebih berkuasa. untuk menunggu sampai pada kenyataan bahwa pertemuanmu adalah perpisahan denganmu.

karena khayalan kita berbeda.

I would love the rest of this time, with my way. So, please keep your dream until that time, I'll be here for you.